PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR

Karir identik dengan kenaikan pangkat atau golongan secara reguler dan puncak karir terjadi ketika seseorang memegang jabatan struktural. Sejatinya karir memiliki spektrum makna yang lebih luas dan dalam dibandingkan istilah sejenis. Karir mengandung makna urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang. karir sebagai rentangan aktivitas pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya kekuatan inner person pada diri manusia. Perilaku yang tampak karena adanya kekuatan motivatif, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai modal dasar bagi karir individu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner person. Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasan/ kebahagiaan diri dan lingkungan.
Perencanaan karir dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karier dan jalur karier untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karier dan kemampuan individu dengan kesempatan untuk mengisinya secara sistematis. Perencanaan karier dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a.       Pendidikan karir
b.      Penyediaan informasi
c.       Bimbingan karir.
Secara umum, tahapan perjalanan karier seseorang dapat dikelompokkan ke dalam 5 tahapan, yaitu pertumbuhan, penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, dan kemunduran. Pengelompokan itu didasarkan pada usia:
1.      Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Tahap ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai berpikir tentang alternatif keahlian.
2.      Dalam usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam tahap penjajakan. Dalam usia ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian secara serius dan mulai mencoba untuk bekerja.
3.      Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam tahap pemantapan. Mereka secara terus-menerus melakukan pengujian terhadap kemampuan yang dimilikinya dan mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
4.      Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam tahap pemeliharaan yang artinya ia tidak lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru, melainkan akan mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.
5.      Usia lebih dari 66 tahun, seseorang sudah berada dalam tahap kemunduran dimana seseorang menghadapi prospek untuk harus menerima keadaan menurunnya level kekuasaan.
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi perencanaan karier, di mana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut 1.      Tahap Kehidupan Karier
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.
a.             a.   Karier Awal
T              Tahap pembentukan yang berupa penekanan pada perhatian untuk memperoleh jaminan
                 terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal pekerjaan.
           b.      Karier Pertengahan
                Tahap ini meliputi pengalaman-pengalaman baru, seperti penugasan khusus, transfer denasi lebih
                tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan untuk ke jenjang organisasi yang lebih tinggi dan
                pembentukan nilai seseorang bagi organisasi.
           c.. Karier Akhir
               Pemberian pelatihan kepada penerus (karyawan baru), pengurangan beban kerja, atau pendelegasian
               tugas-tugas utama periode karier akhir agar tetap produktif dan persiapan diri untuk pensiun.



2.      Dasar Karir'
Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan dikembangkan secara optimal dan tepat, tetapi pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang pencapaian karir. Dengan demikian pekerjaan merupakan tahapan penting dalam pengembangan karir. Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.
Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat dilakukan. Pengembangan karir merupakan implementasi dari perencanaan karier atau usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja. Pihak-pihak yang berperan dalam pengembangan karier adalah sebagai berikut.
1.      Karyawan
Seorang karyawan berperan dalam melakukan perencanaan karier pribadinya. Dia bertanggung jawab untuk terus meningkatkan keterampilan yang dia miliki untuk memastikan bahwa dirinya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pasar tenaga kerja. Seorang karyawan senantiasa dapat melakukan penilaian diri untuk mengenal aspirasi karir yang dia inginkan, mengukur kekuatan yang ia miliki dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lebih baik lagi.
2.      Pengusaha (Organisasi)
Para pengusaha cukup berperan dalam proses pengembangan karier. Sebelum mempekerjakan seseorang, pengusaha bisa membantu calon karyawan untuk mengukur apakah pekerjaan itu memang untuk mereka, dan apakah jenis pekerjaan tersebut sesuai dengan keterampilan dan minat dari para kandidat itu.
Pengembangan karir tidak tergantung pada usaha-usaha individual saja, dapat diimbangi dengan kepentingan organisasi, maka pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen personalia yang dapat mengatur perkembangan karier para karyawan atau anggota organisasi. Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursus pengembangan karier dan sebagainya. Sebagaian besar organisasi mengarahkan program perencanaan karier untuk mencapai satu atau lebih tujuan berikut ini:
a.       Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif.
b.      Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karier tradisional atau karier yang baru.
c.       Pengembanagn sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan diantara divisi dan atau lokasi geografis.
d.      Meningkatan kinerja malalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karier vertikal dan horizontal.
e.       Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran karyawan.
f.       Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Laporan Keuangan Koperasi & Perusahaan Konvensional

Business