PENILAIAN PRESTASI KERJA
Perusahaan yang
selalu berkembang menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki manajemen yang
baik. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan suatu
perusahaan adalah melalui hasil penilaian prestasi kerja. Pada perusahaan
penilaian prestasi kerja dapat mengetahui dan menilai hasil kerja karyawan
serta bagaimana produktivitas yang dihasilkan oleh individu tersebut. Prestasi
kerja dipengaruhi oleh tiga faktor yakni kemampuan dan minat seorang pekerja,
kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran, serta
tingkat motivasi seorang pekerja. Dengan adanya penilaian prestasi kerja
karyawan perusahaan dapat mengetahui dan menilai hasil kerja karyawan selama
periode tertentu. Terdapat manfaat penilaian prestasi kerja dalam suatu organisasi,
yaitu :
1. Peningkatan
Prestasi Kerja
Dengan adanya
penilaian, baik manajer maupun karyawan mereka dapat memperbaiki pekerjaan mereka.
2. Kesempatan
Kerja yang Adil
Dengan adanya
penilaian kerja yang akurat akan menjamin setiap karyawan akan memperoleh
kesempatan menempati posisi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
3. Kebutuhan-kebutuhan
Pelatihan Pengembangan
Dapat mendeteksi
karyawan yang berkemampuan rendah dan kemudian memungkinkan adanya program
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
4. Penyesuaian
Kompensasi
Membantu para
manajer untuk mengambil keputusan dalam menentukan perbaikan pemberian kompensasi,
gaji, bonus, dan sebagainya.
5. Keputusan
Promosi dan Demosi
Dapat digunakan untuk
mengambil keputusan untuk mempromosikan karyawan yang berprestasi baik dan
demosi untuk karyawan yang berprestasi kurang baik atau jelek.
6. Kesalahan-kesalahan
Desain Pekerjaan
Membantu
mendiagnosis kesalahan-kesalahan desain kerja.
7. Penyimpangan
Proses Rekruitmen dan Seleksi
Menilai proses
rekruitmen dan seleksi karyawan yang telah lalu. Prestai kerja yang sangat
rendah bagi karyawan baru adalah mencerminkan adanya penyimpangan proses
rekruitmen dan seleksi.
Persiapan
seharusnya menciptakan suatu gambaran yang cermat tentang pelaksanaan pekerjaan
dari seorang individu. Untuk mencapai sasaran ini, sistem penilaian harus berhubungan
dengan jabatan, praktis, mempunyai standar, dan mempunyai ukuran yang dapat
dipercaya. Dalam kaitannya analisis jabatan mempunyai peranan yang penting dengan
proses penilaian prestasi kerja para karyawan. Karena
melalui kegiatan ini akan diperoleh informasi dan fakta yang lengkap mengenai
setiap pegawai atau karyawan, kedudukan dan pekerjaan atau tugasnya didalam
suatu organisasi.
Analisis jabatan
ialah suatu proses penentuan tentang hakikat suatu jabatan atau pekerjaan
tertentu didalam suatu organisasi. Melakukan
analisis jabatan berarti menentukan kegiatan-kegiatan demi terlaksananya kegiatan.
Analisis jabatan juga mempunyai manfaat dalam rangka pengembangan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi, antara lain :
1. Pemberian
bimbingan kepada para karyawan.
2. Pengenaan
sanksi atau tindakan-tindakan disiplin terhadap karyawan secara objektif
apabila diperlukan.
3. Penentuan
tingkat upah dan gaji serta penghasilan lainnya, serta insentif.
4. Promosi,
baik promosi kepangkatan maupun promosi jabatan.
5. Pengembangan
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Pemindahan
atau mutasi karyawan, baik dalam unit kerjanya maupun antar unit kerjanya
maupun antar unit kerja dalam organisasinya yang bersangkutan.
Fungsi analisis jabatan ini
diserahkan kepada suatu unit tersendiri. Unit ini terdiri dari orang-orang yang
memang mempunyai kemampuan khusus. Unit kerja mempunyai peran yang sangat
menentukan, karena hasil analisis jabatan yang aplikasinya sangat penting dan
luas, bukan saja pada penilaian prestasi kerja, melainkan sebagai masukan dalam
pengembangan sumber daya manusia secara umum. Maka
sewajarnya orang-orang yang didalam unit ini harus memenuhi persyaratan, khususnya
dalam bidang hubungan antara manusia, misalnya : penampilan yang menarik, sikap
yang penuh pengertian dan kesabaran, pandangan yang luas dan objektif,
kelancaran berkomunikasi, dan sebagainya.
Uraian tugas merupakan daftar kegiatan atau
tugas yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dalam organisasi, sesuai dengan
jabatan atau pekerjaan karyawan yang bersangkutan. Jenis kegiatan atau tugas
yang terdapat dalam organisasi harus dikerjakan oleh masing-masing karyawan
karna akan dinilai, maka acuannya adalah uraian tugas yang sudah ada. Dalam
uraian tugas suatu organisasi yang berkaitan dengan penilaian prestasi kerja
karyawan, mencakup tiga hal, yaitu :
1. Kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan (karyawan).
2. Tanggung
jawab yang dibebankan kepada pelaksana pekerjaan tertentu.
3. Persyaratan yang
harus dipenuhi.
Uraian tugas itu harus disusun
sebaik-baiknya dan sejelas-jelasnya, sehingga para pelaksana tugas juga jelas
melaksanakannya, dan penilai juga jelas dalam melakukan penilaian. Uraian tugas
yang baik, biasanya terdiri dari empat bagian, yaitu :
1. Nama
jabatan sehubungan dengan uraian tugas yang dimaksud.
2. Identifikasi
fakta-fakta tentang tugas yang bersangkutan.
3. Uraian
lengkap tentang tugas terdiri dari suatu keterangan singkat tentang tugas yang
diuraikan dan penjelasan yang lengkap tentang semua kegiatan yang dilakukan,
tanggung jawab, dan kewajiban yang dilaksanakan.
4. Persyaratan
yang harus dipenuhi oleh pelaksanaan tugas, dimana yang bersangkutan dapat
melaksanakan seluruh tugas dan kewajibannya dengan baik.
Keadilan ditempat kerja termasuk di
dalam penilaian prestasi. Penilaian prestasi ada dua yaitu, keadilan distributive dan penilaian prosedural.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa keadilan distributive dalam penilaian prestasi dirasakan apabila nilai yang
diperoleh terasa wajar. Sedangkan keadilan procedural dapat dirasakan apabila :
1. Pihak
yang dinilai berpartisipasi dalam menentukan kriteria penilaian dan kriteria
yang digunakan untuk melakukan evaluasi.
2. Ada
komunikasi dua arah.
3. Hasil
penilaian dapat dipertanyakan.
4. Penilai
memahami dengan baik kinerja dari yang dinilai.
5. Faktor yang digunakan
secara konsisten.
Komentar
Posting Komentar